Halaman

Jumat, 12 Februari 2016

Senkom Pertegas Komitmen Bela Negara, Dalam MoU Dengan Kemhan

Senkom Balongbendo | Jakarta - "Senkom Mitra Polri dalam perjalanan
selama 12 tahun ini memberikan pendidikan dan latihan di seluruh
tingkatan dengan tiga klaster materi utama yang disampaikan bersamaan
yaitu Kamtibmas, Kebencanaan dan Bela Negara. Maka MoU ini mempertegas
komitmen Senkom sebagai potensi pertahanan atau Bela Negara, sejalan
dengan program yang sedang digiatkan pemerintah," ujar Ketua Umum
Senkom (Sentra Komunikasi) Mitra Polri, Muhamad Sirot, di Aula
Bhinneka Tunggal Ika, Kementeian Pertahanan, Jum'at (12/2/2016).

Senkom pada hari Jum'at (12/2/2016) ini menandatangani nota
kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Pertahanan, dalam rangka
menegaskan komitmen sebagai potensi pertahanan yang siap dilatih, dan
diberdayakan bilamana Negara membutuhkan. Penandatanganan MoU oleh
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) dan para ketua
umum omas tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard
Ryacudu, serta dihadiri sejumlah pejabat kementerian pertahanan.

Eksistensi Senkom di bidang bela Negara antara lain dibuktikan dengan
pendidikan dan latihan yang melibatkan TNI sejak ormas ini berdiri
tahun 2004, baik di pusdiklat maupun di tingkat masing-masing provinsi
dan kabupaten/kota, serta kegiatan-kegiatan lain dalam operasi militer
selain perang (OMSP) bersama TNI. Arif Nurokhim selaku Sekjen Senkom
mengungkapkan, bahwa program bela Negara di Senkom bukan hal baru, dan
sudah dilaksanakan di seluruh Indonesia. "MoU yang hari ini
ditandatangani sebagai bentuk dukungan Senkom terhadap program
pemerintah mengenai Bela Negara, Sebagian pelatih inti Bela Negara
juga berasal dari Senkom," terang Arif.

Nyata dalam tindakan, tanpa berharap pamrih, atau rame ing gawe sepi
ing pamrih (jawa, red) selalu ditekankan dalam pembekalan-pembekalan
mental anggota Senkom Mitra Polri, baik di klaster kamtibmas,
kebencanaan maupun bela Negara. Senkom juga terbuka bagi para
stakeholder untuk membantu berbagai fasilitas yang dihibahkan,
dipinjamkan atau yang dapat dipergunakan bersama-sama. "Kami terbuka
terhadap segala jenis bantuan yang sekiranya dapat membuat Senkom
semakin baik dalam kemampuan dan perannya membantu pemerintah dan
melakukan pengabdian terhadap masyarakat," terang Untung Maulana,
salah satu Ketua koordinator bidang penanggulangan kebencanaan, Senkom
Rescue.

Komitmen Senkom dalam Bela Negara, terlihat dari sesanti atau
semboyannya, NKRI Harga Mati!. Sedangkan dua klaster lainnya, di
bidang kamtibmas (Senkom Mitra Polri) memiliki semboyan Menembus Jarak
Tanpa Batas, dan Senkom Rescue dengan semboyan Siaga Saat Aman, Ada
Saat Dibutuhkan.


Organisasi Senkom selain melakukan kegiatan rutin harian berupa lapoan
situasi (lapsit), juga melakukan Rakor Nasional dua kali setiap bulan,
dibagi menjadi dua yaitu untuk wilayah Indonesia timur yang meliputi
Jawa Tengah hingga Papua, dan Rakornas wilayah barat untuk wilayah
Jawa Barat hingga Aceh. "Koordinasi nasional ini penting karena di
forum itu disosialisasikan program-program, dilakukan
instruksi-instruksi, evaluasi kegiatan, hingga konsultasi berbagai
masalah yang ditangani di daerah-daerah. Disamping itu jadi ajang
berbagi informasi dan saling berkompetisi mengukir prestasi, karena
itulah maka dalam rakornas itu juga dikumpulkan laporan-laporan
kegiatan satu bulan yang secara keseluruhan mencapai ratusan, dan
menggambarkan betapa semangatnya mereka," terang Muhamad Sirot.


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyambut baik dan merasa
berbesar hati karena begitu banyaknya komponen masyarakat yang ingin
membela negara. Kementerian Pertahanan telah membentuk kader pembina
bela negara di 45 kabupaten dan kota secara serentak pada tahun lalu
tehadap 4.500 warga sipil yang siap menjadi pembina. "Para pembina
tersebut yang akan melatih warga sipil lainnya pada tahun-tahun
berikutnya, sehingga tercapai 100 juta warga menjadi kader bela
negara," ujar Menhan.
Sumber : www.Senkom.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar