Halaman

Minggu, 30 November 2025

Menembus Keterbatasan, Menjemput Harapan di Tepi Sungai


Halo #SahabatTangguh!

Kisah pendaratan helikopter BNPB di tepi sungai demi mengantarkan harapan kehidupan warga terisolir akibat banjir dan tanah longsor, Desa Sihaporas, Kecamatan Pinangsori, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Sabtu, 29 November 2025.

Puluhan kilometer jalur darat terputus, ribuan hati warga Desa Sihaporas, Pinangsori, terisolasi. Di tengah gempuran banjir dan longsor yang meluluhlantakkan Sumatera Utara, tersisa desa-desa yang hening, terputus dari dunia luar, menanti uluran tangan.

Inilah pemandangan dari garis depan perjuangan. Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), harus mendarat di hamparan batu dan pasir dingin, tepat di tepi sungai yang dangkal namun masih berarus deras.

Pilihan ini diambil bukan tanpa risiko, melainkan karena tak ada lagi sepetak tanah datar yang tersisa di rimba yang tertelan bencana.

Dari balik bilah baling-baling yang masih berputar, terlihat wajah-wajah lega, campur aduk antara haru dan rasa syukur. Mereka adalah warga yang telah berhari-hari menanti, kini menyaksikan langsung tali kasih itu tiba.

Di sana, di antara bebatuan basah, teronggok kantong-kantong logistik berwarna jingga bukan sekadar beras, minyak goreng atau air mineral, tapi simbol nyata bahwa mereka tidak dilupakan.

Petugas di dalamnya mempertaruhkan keselamatan, menantang cuaca buruk dan medan yang tak bersahabat. Sebab, bagi mereka, setiap kantong bantuan yang berhasil diturunkan berarti satu keluarga bisa bertahan.

Bagi warga yang berdiri di seberang sungai, menanti dengan tatapan penuh harap, kedatangan helikopter ini adalah suara janji yang ditepati.

"Kami datang, seberapa pun sulitnya jalan. Negara bersamamu."

Ini adalah kisah tentang empati yang terbang tinggi, tentang logistik yang mendarat di hati, dan tentang semangat kemanusiaan yang takkan pernah terputus oleh bencana.
#BNPBTangguh
#BudayaSadarBencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar