 |
| Ketum Senkom Mitra Polri, K. P. Dr. H. Katno Hadi Mangunagoro, menyampaikan pernyataan resmi dukungan bagi korban bencana di Sumatera. (Foto: Humas Senkom Mitra Polri) |
Jakarta, 3 Desember 2025 — Ketum Senkom Mitra Polri, K. P. Dr. H. Katno Hadi Mangunagoro, menyampaikan rasa empati dan belasungkawa atas musibah banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui siaran pers dari kantor pusat Senkom di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Katno menegaskan bahwa Senkom segera menerjunkan anggota yang tidak terdampak bencana untuk membantu meringankan beban warga terdampak. “Selain menerjunkan anggota untuk membantu fisik warga terdampak, kami juga terus mengirimkan bantuan berupa bahan makanan, paket sembako, dan kebutuhan lain seperti alat komunikasi,” ujarnya.
Bantuan yang digulirkan Senkom tidak hanya tenaga fisik untuk operasi SAR dan penyelamatan, tetapi juga logistik — termasuk paket sembako, kebutuhan pokok, serta alat komunikasi — untuk mendukung kebutuhan mendesak korban terdampak.
“Kami berusaha semaksimal mungkin memastikan bantuan sampai ke tangan masyarakat, baik melalui jalur darat maupun udara, tergantung kondisi wilayah,” tambah Katno.Senkom menyatakan akan memaksimalkan penyaluran bantuan ke wilayah terdampak yang masih dapat diakses via darat. Untuk kawasan yang sulit dijangkau, pengiriman bantuan dilakukan melalui jalur udara, bekerja sama dengan BNPB dan relawan lainnya.
Berdasarkan data terbaru dari BNPB per Rabu, 3 Desember 2025 pukul 07.15 WIB, korban akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mencapai:
- Meninggal dunia: 753 jiwa
- Masih hilang: 650 jiwa
- Terluka: 2.600 jiwa
- Jumlah pengungsi: 576.300 orang, tersebar di tiga provinsi terdampak.
Skala kerusakan meliputi rumah warga, fasilitas umum, infrastruktur jalan dan jembatan, serta fasilitas peribadatan dan fasilitas publik lainnya. (detiknews)
Data ini mencerminkan dampak besar dari gempa, banjir atau longsor (sesuai jenis bencana) dan menunjukkan urgensi bantuan yang meluas — upaya darurat, evakuasi, dan distribusi logistik menjadi prioritas.
Lewat pernyataannya, Senkom menunjukkan komitmen tidak hanya sebagai mitra Polri dalam aspek keamanan, tetapi juga sebagai elemen kemanusiaan saat masyarakat menghadapi bencana. Dengan menerjunkan anggota untuk operasi SAR, mendistribusikan bantuan dan logistik, Senkom memperkuat solidaritas sosial dan mendukung upaya mitigasi dampak bencana.
Senkom menyebut bahwa pengiriman bantuan dilakukan baik melalui jalur darat maupun udara — terutama ke wilayah terpencil atau sulit dijangkau. Pendekatan ini juga melibatkan kerja sama dengan BNPB serta relawan lain yang telah bergerak di lapangan sejak bencana melanda.
Komitmen tersebut menegaskan bahwa peran organisasi kemasyarakatan seperti Senkom bisa menjadi pelengkap penting dalam penanganan darurat dan pemulihan pasca-bencana.
Meningkatnya jumlah korban dan pengungsi menunjukkan bahwa bencana ini berdampak sangat luas — tidak hanya menghancurkan fisik rumah dan infrastruktur, tetapi juga menimbulkan krisis kemanusiaan: kebutuhan darurat akan makanan, air bersih, tempat pengungsian, layanan kesehatan, serta komunikasi.
Penyaluran bantuan ke daerah terpencil atau sulit dijangkau menjadi tantangan logistik besar. Kolaborasi antar lembaga (pemerintah, BNPB, organisasi kemasyarakatan, relawan) sangat penting untuk memastikan bantuan cepat dan tepat sasaran.
Perlu juga dipantau aspek pemulihan jangka panjang — rehabilitasi rumah, fasilitas umum, akses jalan, dan layanan dasar agar masyarakat terdampak dapat kembali pulih secara berkelanjutan.
Senkom, dengan komitmen bantuan berkelanjutan, bisa berperan dalam fase pascabencana — membantu distribusi logistik, mendukung rehabilitasi, dan membantu sosialisasi mitigasi di masa depan.
Senkom Mitra Polri, melalui pernyataan resmi ketuanya, menunjukkan tanggung jawab kemanusiaan dengan cepat merespon bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar — menerjunkan personel dan menyalurkan bantuan logistik kepada korban.
Dengan data resmi dari BNPB yang memperlihatkan ratusan korban meninggal, hilang, luka, dan ratusan ribu pengungsi, upaya bantuan darurat menjadi sangat mendesak.
Peran Senkom tidak hanya sebagai mitra keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari solidaritas nasional dalam penanggulangan bencana — menjembatani kebutuhan korban, memperkuat koordinasi, dan membantu percepatan distribusi bantuan.
Harapan agar seluruh bantuan cepat sampai, korban mendapatkan pertolongan yang layak, dan masyarakat terdampak segera bangkit kembali menjadi refleksi penting atas kerja bersama dalam menghadapi bencana.
Meningkatnya jumlah korban dan pengungsi menunjukkan bahwa bencana ini berdampak sangat luas — tidak hanya menghancurkan fisik rumah dan infrastruktur, tetapi juga menimbulkan krisis kemanusiaan: kebutuhan darurat akan makanan, air bersih, tempat pengungsian, layanan kesehatan, serta komunikasi.
Penyaluran bantuan ke daerah terpencil atau sulit dijangkau menjadi tantangan logistik besar. Kolaborasi antar lembaga (pemerintah, BNPB, organisasi kemasyarakatan, relawan) sangat penting untuk memastikan bantuan cepat dan tepat sasaran.
Perlu juga dipantau aspek pemulihan jangka panjang — rehabilitasi rumah, fasilitas umum, akses jalan, dan layanan dasar agar masyarakat terdampak dapat kembali pulih secara berkelanjutan.
Senkom, dengan komitmen bantuan berkelanjutan, bisa berperan dalam fase pascabencana — membantu distribusi logistik, mendukung rehabilitasi, dan membantu sosialisasi mitigasi di masa depan.
Senkom Mitra Polri, melalui pernyataan resmi ketuanya, menunjukkan tanggung jawab kemanusiaan dengan cepat merespon bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar — menerjunkan personel dan menyalurkan bantuan logistik kepada korban.
Dengan data resmi dari BNPB yang memperlihatkan ratusan korban meninggal, hilang, luka, dan ratusan ribu pengungsi, upaya bantuan darurat menjadi sangat mendesak.
Peran Senkom tidak hanya sebagai mitra keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari solidaritas nasional dalam penanggulangan bencana — menjembatani kebutuhan korban, memperkuat koordinasi, dan membantu percepatan distribusi bantuan.
Harapan agar seluruh bantuan cepat sampai, korban mendapatkan pertolongan yang layak, dan masyarakat terdampak segera bangkit kembali menjadi refleksi penting atas kerja bersama dalam menghadapi bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar